Selasa, 19 September 2017

Mengenal Amalia Hernandez, Google Doodle Indonesia 19 September 2017


screenshoot google

Halaman utama Google pada hari ini, Selasa (19/9/2017), dihiasi ilustrasi penari dengan pakaian berwarna warni yang dipersembahkan untuk wanita bernama Amalia Hernandez. Siapakah dia?

Amalia Hernandez merupakan seorang koreografer balet dari Meksiko yang terkenal sebagai pencipta kelompok penari Ballet Folklorico de Mexico. Tarian yang dibawakannya adalah ensembel yang khas dan dianggap mewakili nilai-nilai tradisi Meksiko.

Amalia Hernandez 1973 (wikipedia)

Kelompok Ballet Folklorico de Mexico sendiri diciptakan oleh Amalia Hernandez pada tahun 1952. Awalnya kelompok ini hanya beranggotakan delapan orang penari. Lalu seiring perjalanannya, tumbuh jadi beranggotakan lebih dari 300 penari.

Kelompok penari tersebut pertama kali menampilkan tariannya di televisi pada 1954. Setelahnya, mereka rutin tampil dalam siaran mingguan.

Penampilan itu membuat kelompok penari yang didirikan Amalia Hernandez semakin populer hingga ke mancanegara. Mereka kemudian melakukan tur pertunjukkan hingga ke Amerika Utara dan bahkan mewakili Meksiko dalam Pan American Games di tahun 1959.

Ballet Folklorico de Mexico masih aktif hingga sekarang. Sejak tahun pendiriannya, kelompok ini telah menari di hadapan lebih dari 22 juta orang.

Amalia Hernandez sendiri terus terlibat dalam pengelolaan kelompok tersebut, hingga meninggal pada tahun 2000. Google mengubah logonya menjadi ilustrasi kumpulan penari Ballet Folklorico de Mexico sebagai persembahan ulang tahun ke-100 wanita itu.

Sumber

Senin, 18 September 2017

Mengenal Samuel Johnson, Google Doodle Indonesia 18 September 2017

Screen shoot google doodle Samuel Johnson

Halaman utama Google hari ini, Senin (18/9/2017) dihiasi dengan ilustrasi sebuah kamus yang berhiaskan foto pria bernama Samuel Johnson. Siapakah dia?

Samuel Johnson atau kerap disebut sebagai Dr. Johnson ternyata sosok yang sangat terkenal di Inggris pada abad ke-18. Pria ini menjadi terkenal karena kontribusinya terhadap dunia kesusastraan Inggris sebagai penyair, penulis essai, kritikus, penulis biografis serta leksikografer.

Karya paling terkenal dari Samuel Johnson adalah kamus yang diberi nama, A Dictionary of the English Language. Kamu tersebut dibuat Samuel Johnson dalam waktu yang sangat panjang, hampir satu dekade lamanya.

Samuel Johnson mulai menulis A Dictionary of the English Language mulai 1746 silam. Seiring dengan proyek tersebut, dia juga mengerjakan sejumlah proyek lain.

Salah satunya proyek lain yang dikerjakannya adalah penerbitan kumpulan essai The Rambler. Ini merupakan kumpulan essai karya Samuel Johnson yang cukup dikenal dan terbit dua kali sepekan selama 1750 hingga 1752.

Kamus A Dictionary of the English Language buatan Samuel Johnson terbit pada 1755 silam dan membuatnya menjadi sosok terkenal dan berpengaruh bagi dunia sastra Inggris. Meski demikian, karya tersebut hanya menghasilkan sedikit uang untuknya.

Google Doodle hari ini merupakan persembahan untuk ulang tahun ke 308 Samuel Johnson. Samuel Johnson lahir pada 18 September 1709 silam dan meninggal 13 Desember 1784 di London.

Sumber

Kamis, 07 September 2017

Tiga Fakta Sir John Cornforth, Google Doodle Indonesia 7 September 2017

Sir John Cornforth/THE GUARDIAN

Sir John Cornforth, ilmuwan peraih nobel, menjadi Google Doodle pada hari ini, Kamis, 7 September 2017. Sir John Cornforth merupakan salah satu sosok yang berjasa besar di dunia ilmu pengetahuan. Ia meraih Nobel Kimia pada tahun 1975 untuk karyanya mengenai stereokimia reaksi yang dikatalisis enzim.

Berikut ini tiga fakta dari Sir John Cornforth.


#1. Sir John Kehilangan Pendengaran Ketika Remaja


Sir John Cornforth lahir di Sidney, Australia pada 7 September 1917 dengan ayah berkebangsaan Inggris dan ibu dari Australia. Ia menghabiskan masa kecilnya di Australia. Sejak kecil, ia tertarik pada bidang kimia dengan eksperimen di ruang cuci rumahnya.

Sejak berusia 16 tahun, Cornforth sudah kehilangan pendengarannya. Saat itu, ia mulai belajar di Universitas Sydney. Karena Cornforth tak dapat mendengar ceramah dosen, dia memusatkan perhatian dalam bidang kimia organik.

#2. Sir John Conforth dan istri sama-sama ahli di bidang kimia


Sir John Conforth  mempunyai kisah cinta yang hebat melalui terobosan ilmiahnya. Sir melanjutkan studi di Universitas Sydney. Di sana ia berjumpa dengan Rita Harradence, seorang rekan mahasiswa kimia. Mereka mendapatkan beasiswa untuk penelitian pascasarjana di Oxford.

Pada hari yang menentukan di universitas, Cornforth bertemu dengan rekan ahli kimia Rita Harradence. "Dia telah memecah labu ukur di laboratorium dan meminta kepada Cornforth - seorang pembuat gelas yang cakap - untuk memperbaikinya. Dengan demikian mulailah sebuah kemitraan profesional dan romantis yang panjang," kata Google.

Pasangan ini lalu menikah pada tahun 1941 dan kemudian menulis lebih dari 40 makalah ilmiah bersama-sama. Mereka mempunyai seorang putra dan dua putri.

#3. Peraih Nobel Kimia


Cornforth meneliti struktur tiga dimensi stereokimia dari berbagai reaksi kimia. Untuk penelitiannya tersebut, ia lalu dianugerahi hadiah Nobel pada 1975. Ia meraihnya dengan Vladimir Prelog.

Cornforth meninggal dunia pada 8 Desember 2013, dalam usia 96 tahun. Hidupnya dikenang dalam sebuah obituari Telegraph. Google merayakan ulang tahun dan mengenang jasanya dengan membuat google doodle dirinya.

Google Doodle itu menayangkan karikatur Sir John Cornforth. Dia muncul dengan kacamata yang menjadi ciri khasnya. Google juga melengkapi karikatur itu dengan alat-alat laboratorium kimia dasar.

Mengenal Sir John Cornforth - Google Doodle 7 September 2017

Laman pencarian Google, Kamis (7/9/2017)

Mesin pencari Google hari ini, Kamis (7/9/2017), dihiasi doodle yang memperlihatkan seorang pria memakai kacamata. Di sekelilingnya, terdapat bermacam simbol yang melambangkan dirinya, yaitu peralatan laboratorium kimia dasar, seperti gelas ukur sampai cawan penguap.

Ilustrasi pria berkacamata itu adalah Sir John Cornforth. Doodle hari ini dipersembahkan khusus untuk memperingati hari ulang tahun ke-100 dari Sir John Cornforth.

Ia merupakan seorang ilmuwan yang memenangkan Nobel Kimia untuk karyanya dibidang penelitian stereokimia reaksi yang dikatalisis enzim, sebagaimana dikutip dari Wikipedia.

Sir John Warcup Cornforth lahir pada 7 September 1917 di Sydney, Australia. Pada masa kecilnya, Sir John Cornforth mulai kehilangan pendengaran. Di umurnya yang ke-20, ia mulai tuli secara keseluruhan.

Waktu itu, Sir John Cornforth sudah duduk di perguruan tinggi University of Sydney. Meskipun sudah tak dapat mendengar ajaran dosen kala itu, ia bisa melahap sendiri seluruh isi buku teks kimia.

Di University of Sydney, Sir John Cornforth pun bertemu dengan sesama ahli kimia Rita Harradence. Keduanya lalu menjalin hubungan romantis.

Di tahun 1939, Sir John Cornforth dan Rita Harradence memenangkan beasiswa ke Oxford. Dua tahun kemudian, keduanya memutuskan untuk menikah. Pasangan suami isteri itu lalu menulis lebih dari 40 jurnal ilmiah.

Di Oxford, Sir John Cornforth bergabung dengan sebuah tim yang mengembangkan antibiotik penisilin. Setelah itu, ia kembali ke penelitian awalnya, yakni stereokimia dari berbagai reaksi kimia.

Dalam penelitian itu, Sir John Cornforth dibantu oleh Vladimir Prelog. Keduanya mempelajari enzim yang mengaktifkan perubahan senyawa organik.

Hasil dari penelitian tersebut membuka gerbang bagi banyak penemuan lain. Salah satu yang paling penting, penemuan pengembangan obat penurun kolesterol.

Pada tahun 1975, atas penelitiannya itu, Sir John Cornforth dianugerahkan Nobel di bidang Kimia. Dalam keterangan pers seputar gelar tersebut, dituliskan bahwa subjek yang diteliti oleh Sir John Cornforth sulit untuk dijelaskan kepada orang awam. Tapi, karyanya ini dikatakan memberikan manfaat untuk jutaan orang di seluruh dunia.

Sir John Cornforth tutup usia pada tahun 2013 saat berumur 96 tahun, setahun setelah sang istri terdulu wafat pada umur 97 tahun.

Sumber

Senin, 28 Agustus 2017

Google Doodle Indonesia 28 Agustus 2017: James Wong Howe


Halaman utama mesin pencari Google hari ini, Senin (28/8/2017), menampilkan ilustrasi hitam putih seorang pria bernama James Wong Howe. Siapakah dia?

James Wong Howe adalah seorang sinematografer Amerika kelahiran China kelahiran 28 Agustus 1899 dan telah meninggal pada 12 Juli 1976. Dia masuk dalam jajaran sinematografer paling berpengaruh, hasil survei International Cinematographers Guild.

Hari Senin ini, merupakan hari ulang tahun ke-118 James Wong Howe dan Google memperingati capaiannya dengan cara menampilkan ilustrasi pria tersebut di halaman utama mesin pencarinya.

Informasi yang dirangkum KompasTekno menyebutkan bahwa James Wong Howe menjadi populer karena inovasinya dalam dunia perfilman. Popularitasnya sendiri bukan hal yang mudah dicapai, mengingat Amerika Serikat pada masa itu masih kental dengan diskriminasi ras.

Kariernya sendiri tidak langsung dimulai dari dunia perfilman. James Wong Howe di masa remajanya pernah menjadi seorang petinju profesional, kemudian bekerja serabutan, hingga akhirnya mulai masuk ke industri film dengan bekerja sebagai kurir dan pemungut sampah di cutting room studio.

Sepanjang karirnya, James Wong Howe menggunakan teknik pencahayaan, framing, dan kamera dengan pergerakan minimal sebagai ekspresi emosi. Tanpa sengaja dia menemukan cara memasukkan nuansa warna dalam film hitam putih.

Selain itu, James Wong Howe terkenal sebagai pionir pemakaian lensa bersudut pandang lebar (wide angle), pencahayaan low key dan pencahayaan berwarna. Pria ini juga yang kemudian dikenal sebagai orang pertama yang memakai crab dolly, yakni dudukan kamera dengan empat penyangga untuk memuluskan pergerakan horizontal saat merekam gambar.

James Wong Howe juga dikenal sebagai salah satu orang pertama yang memakai teknik deep focus dalam sinematografi. Teknik ini membuat gambar yang direkam seluruhnya berada dalam keadaan fokus, baik di sisi foreground atau background.

Di tahun 1930 hingga 1940an, dia merupakan salah satu sinematografer yang paling dicari di Hollywood. Sepanjang hidupnya tercatat sudah lebih dari 130 film yang dibuatnya.

Saat masa pensiun, James Wong Howe berhasil menorehkan prestasi tertingginya, yakni meraih dua Oscar untuk film The Rose Tattoo (1955) dan Hud (1963).

Sumber